Kita Ini Unik

Saya sudah sering mendengar orang bilang :

“Perbedaan itu indah”

“Kita ini indah dengan keunikan kita masing-masing”

“Be Your self” ataulah “Jadilah dirimu Sendiri”

atau apalah itu….

 Tuhan begitu sangat bekerja keras untuk membuat makhluk-Nya berbeda satu sama lain dan membpunyai keunikan mereka masing2, lepas dari kelebihan dan kekurangannya.

Dan saya menemukan sesuatu yang sekali lagi menunjukkan bahwa memang kita ini berbeda pada masing2 individu.

Pagi ini kembali saya Blog Walking dan menemukan banyak blog2 yang sangat bagus. Blog yang penuh dengan inspirasi, isi kepala, isi hati, baik yang seringan kapas – seperti milik saya ini, sampai yang seberat batu – seperti…punya orang2 itu.

Phhheeewww…..membacanya saja membuat saya merinding – bukan karena takut, tapi karena orang2 itu begitu cerdas menuangkan apa yang ada didalam otak dan hati mereka dengan kata dan kalimat2 yang begitu bagus. Begitu cerdas. Kadang dengan metafora. Kadang begitu ilmiah. Dan kadang hanya berupa analisa pribadi – yang meskipun begitu, tetap saja indah.

(darimana mereka mendapatkan kemampuan itu ya?)

Terus terang saya ini lebih iri pada kapasitas otak seseorang dibandingkan seberapa tebal kantong mereka. Dalam artian, saya lebih iri ketika melihat orang yang begitu cerdas – dibandingkan dengan orang yang begitu kaya.

Buat saya – cerdas itu sexy. Pintar itu sexy. Dan saya iri dengan orang yang pintar karena dia sexy – dan karena saya bukan orang cerdas nan sexy.

(sigh)

Membaca tulisan2 orang itu, membuat saya minder. Saya yang cuma bisa nulis begini2 saja. Saya yang cuma bisa menuangkan apa yang orang sebut sebagai sesuatu yang klise dan umum. Tidak menarik dan sangat biasa. Saya yang lalu tidak percaya diri dan sedikit merasa “bahwa saya harus berhenti nge-blog saja”

Ah, sampai segitunya.

Tapi kemudian saya berpikir, kenapa saya harus menjadikan ini sebagai sebuah persaingan? Saya yakin orang2 itu tidak berpikir demikian ketika membuat sebuah blog. Walaupun saya yakin – tentu saja (maaf) bahwa orang2 itu dan juga saya pasti senang kalau mendapatkan sedikit saja perhatian dari orang lain yang membaca blognya atau blog saya. Bukankah begitu?

Karena dengan begitu apa yang hendak kita katakan pada dunia, paling tidak sedikit bisa didengarkan. Syukur2 bisa menginspirasi orang lain, seperti halnya kita mencari inspirasi dari orang lain.

Dan saya menyadari, bahwa setiap manusia itu unik. Dengan kemampuan mereka masing2. Saya yang tidak ilmiah. Saya yang tak bisa nyastra, saya yang punya keterbatasan dalam berkosakata dan merangkai kalimat. Dan saya tidak peduli itu.

Saya yakin saya unik. Saya yakin anda juga unik. Saya yakin kita semua unik.

Saya menuliskan postingan ini karena beberapa waktu lalu saya sempat berbincang dengan seorang teman yang ingin memulai sebuah blog tapi malu untuk memulainya. Ingat – malu, bukan malas.

Malu karena dia merasa bahwa dia tidak sepandai saya (see? saya yang seperti ini saja sudah dibilang pandai oleh dia huhehehehe) dalam merangkai kalimat dan bertutur.

Secara tidak langsung – dia ingin menjadi seperti saya.

Lalu saya bilang “jadilah dirimu sendiri”

Menjadi seorang blogger, tidak dibutuhkan kemampuan khusus. Asal sehat, bisa berpikir, dan mau mengetik, terserah dengan apa saja ( saya bilang begini karena bahkan orang yang tak punya tangan saja bisa mengetik dengan kaki. Orang yang tak punya tangan dan kaki saja bisa mengetik dengan pangkal lengannya) itu saja sudah cukup.

What the F**k with the rhyme.

(maaf saya harus jeda sejenak – morning call memanggil saya…) 😀

Oke saya lanjut lagi.

Ya…peduli setan dengan segala macam kemampuan literatur tentang tulis menulis. Selama tulisan masih bisa dipertanggung jawabkan, itu saja sudah cukup.

Tak perlu hal2 besar yang terjadi didunia – karena saya yakin itu sudah banyak dibicarakan dari sudut pandang masing2 tentunya. Tapi hal2 yang remeh temeh yang kita alami sendiri, itu bisa menjadi sebuah cerita yang menarik. Karena saya yakin, belum tentu saya mengalami hal yang sama seperti dialami oleh orang lain juga. Kalau pun ada, mungkin statistiknya sedikit.

Dan kadang2, justru hal2 remeh temeh seperti itulah yang orang pengin tahu.

Itulah kenapa ada hari minggu. Itulah kenapa ada cuti. Itulah kenapa ada jam 12 siang dan waktu tidur. Itulah kenapa ada sesuatu yang kita sebut sebagai refreshing dan rekreasi.

Karena hal remeh temeh itu bisa menjadi sarana rekreasi untuk kita dan orang lain ditengah2 hal berat yang melanda dunia.

Itulah kenapa semalam, saya bilang sama Wee

“Yo wis to…ayo mblusuk”

(Wee bilang sama saya pengin masuk ke sebuah pasar tradisional didekat kosan saya – dan saya menyanggupinya)

Wee bertanya lagi untuk apa. Lalu saya jawab – untuk cari cerita. Jadi bahan blog.

See? tidak perlu berkunjung ke Istana Buckingham atau Istana Negara sekalipun untuk bisa mendapatkan sumber cerita untuk sebuah blog. Bahkan pasar yang kumuh pun bisa menjadi sumber cerita yang tak berkesudahan.

(saat ini teman saya sedang mempertimbangkan untuk memulai blognya)

Kembali lagi ke awal. Bahwa kita ini unik. Kita memang unik dengan banyak hal dalam diri kita. Dengan segala apa yang kita alami. Dengan segala keterbatasan dan kelebihan yang kita miliki.

Saya akan berhenti memikirkan untuk menjadi seperti orang lain. Saya tidak akan berusaha untuk meniru mereka. Tapi saya akan berusaha untuk menjadi sepintar mereka. Tapi tentu saja – hasilnya tetap akan berbeda2. 😀

I know my capacity, anyway.

Happy Blogging anyone. Write anything that you wanna tell to the world.

XOXO,

Toekang Roempi

6 thoughts on “Kita Ini Unik

  1. @Kaminaga :

    Nggak kok, morning call adalah “BERKAH” luar biasa…

    Ya asal nggak menci-menci saja yang bisa sangat frekuentif, tapi yang ini memang ditunggu2…

    Huehehehehe

  2. STUJU!!!!!
    Tulisan yang bagus 🙂
    Setiap orang punya sudut pandangnya masing-masing untuk suatu hal, jadi kalo kita berbeda dalam berbahasabukan berarti jelek.ya ga?
    Terimakasih sudah menginspirasi..

    happy blogging 🙂

  3. buat saia sih ngeblog ga harus yang gimanaaaa gitu, secara saia ini suka curcol yaaa… jadi ya ngeblog itu seperti self teraphy buat saia…kalo dah ngeblog kayaknya kok legaaaaaa gitu…
    kamu pasti tau lah bagaimana rasanya legaaaa….
    kalo ga, coba deh inget2 rasanya kalo habis “morning call” itu..
    yaaaa…seperti itu lah rasanya ..hehehe

Leave a reply to ruparuparumpi Cancel reply