Kabar Dari Saudara Jauh

Ada yang bilang, kera adalah saudara jauh kita. Charles Darwin dengan teori evolusinya – yang banyak mendapat tentangan – berbicara tentang saudara jauh kita itu. Saya sendiri tidak setuju bahwa manusia – adalah bentuk evolusi dari kera besar yang berjalan tegak.

Manusia ya manusia, kera ya kera.

Tuhan sudah menyiapkan porsinya masing2.

Tapi saya setuju, jika kera – beberapa jenis dari mereka – mempunyai kecerdasan yang hampir menyerupai manusia. Saya tidak menyebutkan sama dengan manusia, tapi hampir mirip (baca : dibawah kemampuan manusia normal)

Tapi merupakan sebuah hal yang luar biasa jika makhluk sebangsa primata itu mampu melakukan sesuatu yang juga mampu dilakukan oleh manusia. Bukankah begitu?

Sebuah studi baru menunjukkan – ini adalah artikel yang saya baca dari National Geographic – bahwa bayi simpanse yang mendapatkan kasih sayang dan pengasuhan dari manusia, memiliki IQ yang setara dengan anak manusia berusia 9 bulan!

Penelitian yang dipublikasikan dalam Developmental Psychobiology menyebutkan bahwa tipe pengasuhan yang berbeda dari manusia memberikan keuntungan untuk para simpanse , terutama pada kemampuan kognitifnya.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Kim Bard, seorang profesor di bidang psikologi perkembangan komparatif di Universitas Pourtsmouth, bersama dengan rekannya Varenus Van Ijzendoorn, Marian Bakermans – Kranenburg dan Kristina Ivan.

Metode penelitian tersebut diterapkan pada 46 bayi simpanse yatim piatu – jantan dan betina – yang mendapatkan pengasuhan dari manusia. Dipadukan dengan makanan sehat serta kebutuhan kesehatan lainnya. Tapi subjek penelitian tidak mendapatkan pengasuhan dari induk simpanse lain meski mereka diberikan akses untuk berhubungan sosial dengan simpanse yang seusia.

Pengasuhan ini berlangsung selama 4 jam penuh setiap harinya dan meliputi kegiatan seperti bermain, mengembangkan kemampuan motoriknya dan kemampuan berkomunikasi sambil mengembangkan potensi lainnya lewat beberapa tes untuk melihat sejauh mana rasa keingintahuan para simpanse.

tes ini berlangsung lama, hingga usia ke 9 bulan mereka mendapatkan tes lanjutan berupa tes IQ yang normalnya diterapkan pada manusia dengan tujuan melihat sejauh mana efek pengasuhan manusia ini terhadap para bayi simpanse.

Dan hasilnya cukup menggembirakan, dimana bayi2 simpanse tersebut berhasil melewati tes IQ bahkan mencatat skor yang lebih baik dibandingkan dengan bayi manusia pada usia yang sama (9 bulan).

Studi lanjutan ini masih direncanakan untuk dikembangkan. Akan tetapi Bart mengakui bahwa perbandingan antara simpanse dan manusia di usia yang lebih lanjut memang cukup rumit karena kedua jenis primata ini berinteraksi dalam dunia yang berbeda. Selain itu manusia juga mengembangkan kemampuan lainnya yang tidak bisa dilakukan oleh simpanse.

"baby chimps"

"baby chimps"

Banyak faktor yang mempengaruhi dari perkembangan,diantaranya adalah emosional, sosial, kognitif, komunikasi dan motorik. Dan tentu saja, manusia memang lebih unggul dibandingkan dengan simpanse, karena manusia punya kemampuan berbahasa lebih baik, dan kemampuan membangun sesuatu yang lebih kompleks.

Sekali lagi, bahwa kedua jenis ini memang jauh berbeda. Tapi tetap saja, kemampuan simpanse dalam melakukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh manusia, membuat kita berdecak kagum. Kita tidak pernah membayangkan bahwa makhluk sekecil itu mempunyai beberapa kemampuan yang kita miliki.

Dan manusia punya kesempatan yang lebih untuk bisa mengembangkan diri dengan kapasitas yang lebih jauh dan besar.

So, jangan mau stuck dan berhenti belajar sesuatu, nanti salah2 malah dikalahkan oleh makhluk jenis lain, seperti simpanse tentunya.

(artikel ini diterjemahkan bebas oleh Toekang Roempi dari artikel yang ditulis oleh Jennifer Viegas dalam Discovery News dan gambar juga diambil dari situs ini)

XOXO,

Toekang Roempi

Leave a comment