Pemerintah Singapura meluncurkan sebuah gerakan yang diberi tajuk “kindness, Bring It On!”. Gerakan tersebut dirilis pada akhir minggu ini. Gerakan ini mengajak rakyat singapura untuk menjadi lebih baik, lebih ramah, kepada saudara mereka, teman sekolah, bahkan tetangga.
The Singapore Kindness Movement atau SKM, akan berencana merekrut “Pasukan Baik Hati” yang akan menyampaikan pesan ini kepada seluruh masyarakat negeri Singa tersebut. Selain itu pemerintah juga memanfaatkan publik figure untuk memberikan contoh penting akan tindakan kebaikan.
Survey terakhir yang dilakukan oleh SKM menunjukkan hampir kurang dari separuh warga negara singapura merasa senang dengan tindakan kebaikan yang dilakukan oleh warga negara lainnya.
Ketua SKM, Koh Poh Tiong mengaku bahwa sebenarnya warga Singapura itu baik hati dan cukup baik dalam bersosialisasi. Hanya saja mereka bukan warga yang spontan dalam menunjukkan kebaikannya – dan saya ingin bahwa suatu saat nanti, negara kami bisa seperti Jepang yang bisa menunjukkan kebaikan hati warganya, kesopanan mereka dan sangat ramah”
Singapura selama ini sering dikenal dengan “Nanny State” karena beberapa regulasi pemerintahannya yang dianggap terlalu ketat mengatur tindak tanduk warganya.
Beberapa gerakan bersama, telah dicanangkan oleh SKM, diantaranya adalah gerakan berbahasa Inggris dengan lebih baik, gerakan menyiram toilet, gerakan sering tersenyum dan gerakan romantis antar pasangan.
Note from me : Asal peraturannya dibuat untuk kebaikan bersama, kenapa tidak ya? saya pikir, singapura adalah contoh yang baik untuk sebuah regulasi yang mengatur tindak tanduk warganya, toh Singapura jadi kelihatan lebih baik dari beberapa sisi. Coba Indonesia warganya mau juga diatur oleh pemerintah, plus juga pemerintah mau konsisten dalam menerapkan peraturannya. Contohnya merokok di tempat umum dan membuang sampah tidak pada tempatnya. Ah, sayang, pemerintah masih setengah hati. Ya gimana enggak? wong aparatnya saja kadang masih suka ngelanggaaaaaaarrr….???
XOXO,
Toekang Roempi