Mungkin Joe Steffy bukan satu-satunya orang dengan “kemampuan khusus” yang berhasil menaklukan kerasnya dunia. Banyak diluar sana yang bisa kita jadikan contoh dari apa yang bisa kita sebut sebagai kerja keras tak kenal batas. Tapi mungkin dengan kembali melihat bahwa ada orang seperti Joe Steffy yang dengan gagah bisa membuktikan bahwa penilaian orang lain akan keterbatasannya bisa saja salah, akan membuat kita kembali bangkit dari keputusasaan akan hidup.
Joe steffy adalah seorang pemuda berusia 23 tahun penderita autis dan down syndrome, yang berjuang untuk membuktikan bahwa anak dengan kebutuhan khusus seperti dia juga bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk dirinya dan orang lain. Bersama dengan keluarga yang total mendukungnya, dia mendirikan bisnis makanan ringan yang diberi nama Poppin’ Joe Kettle Korn.
Poppin’ Joe adalah bisnis pop corn yang didirikan oleh Joe Steffy dengan bantuan kedua orang tuanya. Bisnis kecil ini punya proyeksi mencapai keuntungan sebesar 100 ribu dollar pada tahun 2012 mendatang. Minggu ini, Joe berencana untuk mengadakan sebuah presentasi bisnis di depan calon rekan-rekannya. Dengan sebuah alat bantu khusus yang akan menerjemahkan semua apa yang ia ingin sampaikan, Joe Steffy mencoba mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. Tapi diluar dari itu, ia juga ingin menunjukkan kepada para orang tua yang mempunyai anak dengan kebutuhan khusus – yang sama seperti Joe, bahwa anak-anak mereka juga bisa melakukan sesuatu.
Awalnya, sekolah swasta di tempat tinggalnya mengatakan bahwa Joe tidak akan bisa hidup secara independen, terlebih melakukan sesuatu seperti orang lain lakukan, tapi ayah dan ibu Joe, Ray dan Janet Steffy tidak menyerah begitu saja. Mereka percaya bahwa Joe punya kemampuan, dan mereka akan membantu Joe melakukan apa saja untuk membuktikannya. Ide untuk mengembangkan bisnis popcorn ini datang ketika mereka sedang dalam perjalanan ke Alaska, dan saat itu juga Ray dan Janet tahu bahwa ini adalah salah satu hal yang akan menjadi jalan bagi Joe untuk membuktikan sesuatu. Dan tidak butuh waktu lama bagi Joe untuk menyukai kegiatan ini.
Jalan menuju sukses dari Joe Steffy ini memang tidak mudah, ayahnya Ray, bekerjasama dengan Dave Hammis, seorang penasehat hukum bagi mereka-mereka yang punya kebutuhan khusus – sama seperti Joe, yang ingin bekerja secara mandiri. Selain menjadi penasehat hukum, Dave juga menjadi trainer bisnis, pelatih pekerja pemerintah, dan orang tua – orang tua yang ingin meningkatkan pendapatannya dengan program pemerintah. Bersama-sama mereka membuatkan rencana bisnis bagi Joe dan membantu Joe untuk mendapatkan modal.
Tahun 2005 Poppin’ Joe Kettle Korn lahir. Nilai penjualannya sejak saat itu selalu meningkat secara tajam. Dari 16 ribu dolar amerika di tahun 2005 menjadi 50 ribu dollar pada 3 tahun kemudian. keduanya didapat dari penjualan di festival-festival dan distribusi ke outlet-outlet makanan setempat. Saat ini Joe mempunyai 5 karyawan paruh waktu dan orang tuanya membantu Joe untuk mengerjakan beberapa tugas lainnya. Dan semua orang yang bekerja padanya paham, bahwa jika Joe ingin melakukan sesuatu, mereka memang harus membiarkannya melakukan sesuatu karena Joe tahu dia bosnya.
Menurut proyeksi, jika bisnis berjalan sesuai dengan rencana, bukan tidak mungkin laba yang akan didapat oleh perusahaan ini akan mencapai 100 ribu dollar pada 3 tahun mendatang. Saat ini mereka sedang mencari rekan bisnis yang akan mengembangkan sekaligus mengurus bisnis ini karena Joe sudah tidak ikut serta lagi dalam program kerja pemerintah untuk orang-orang berkebutuhan khusus. Alih-alih dibayar, saat ini dia sudah dikenai kewajiban untuk membayar pajak karena sekarang dia adalah seorang pengusaha! Saat ini dia mampu menyewa rumahnya sendiri, walau masih dibantu oleh seorang asisten yang dibayar oleh pemerintah daerah.
Mengingat semua hal yang sudah terjadi, Ray Steffy mengatakan bahwa semuanya ini adalah sebuah bentuk kerja keras. Apalagi untuk orang tua yang memiliki anak seperti Joe. Ray mengatakan, mereka punya pilihan, apakah akan melakukan sesuatu atau hanya sekedar duduk meratapi nasib dan khawatir akan masa depan anaknya. Dan Ray tahu bahwa dia harus mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk anaknya.
Dan bayaran dari apa yang sudah mereka lakukan, dikatakan Ray sebagai sesuatu yang tak bernilai. Momen yang paling menyenangkan bagi Ray adalah ketika melihat Joe mengantarkan sendiri pesanan berondong jagungnya ke gerai-gerai makanan, menerima pembayaran, melipat uang itu dan memasukkan ke dompetnya, dan ray merasa, Joe 3 inchi lebih tinggi saat dia keluar dari gerai-gerai makanan itu, dibandingkan ketika dia masuk kesana.
note from toekang roempi : Tuhan maha adil, manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekuarangannya masing-masing. Tinggal bagaimana kita bisa melihat kekurangan dan kelebihan itu, seperti ray bilang kita punya pilihan, ya, kita punya pilihan. Kekurangan bisa menjadi kekuatan, jika kita bisa mengolahnya. Begitu juga sebaliknya, apa yang kita anggap sebagai kelebihan, bisa menjadi kekurangan kita, jika tidak dipergunakan dengan baik.
the article was re-wrote and translated by Toekang Roempi from Nancy Shute’s article – published by US NEWS and re-published by Yahoo!News.
visit www.poppinjoes.com to see how this business is running
XOXO,
ToekangRoempi